Kisah Inspiratif Ibu Guru SD Bergelar Doktor

Assalamualaikum.wr.wb...
Salam sejahtera rekan-rekan sekalian kali ini INFO BERITA PENDIDIKAN  akan menyampaikan berita tentang Tanggapan Mendikbud Terkait Kisah Inspiratif Ibu Guru SD Bergelar Doktor, simak berita selengkapnya berikut ini.

Semangat Dewi Rosita (49 tahun) menuntut ilmu seolah tak ada putusnya. Ia terbilang sosok guru yang langka. Meski hanya mengajar siswa-siswi sekolah dasar (SD), Dewi menempuh pendidikan sampai jenjang S-3.

Dewi adalah guru SD pertama dan satu-satunya di Kota Bekasi yang bergelar doktor. Perempuan kelahiran Bandung, 5 Maret 1967, ini mengungkapkan motivasinya melanjutkan meraih gelar doktor di tengah kesibukan mengajar dan mengurus keluarga.
Kisah Inspiratif Ibu Guru SD Bergelar Doktor
ilustrasi Guru SD

"Saya memang ingin meningkatkan kapasitas. Kapasitas diri sebagai seorang guru kan tidak cukup hanya belajar dengan ilmu-ilmu yang sudah lalu," ujar Dewi kepada Republika, Rabu (21/12).

Dewi ingin memotivasi diri sendiri dan anak didiknya bahwa menuntut ilmu tidak mengenal usia. Minimal, ia bisa memberikan contoh kepada anak-anak didik tentang pentingnya pendidikan. Anak didik berwawasan luas, lanjut dia, akan terlahir jika gurunya juga mempunyai wawasan luas.

Dewi memulai kariernya sebagai guru SD pada 1990. Lulusan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) II Bandung ini pertama kali mengajar sebagai guru SD Negeri Perwira 3 Kota Bekasi. Sembari mengajar, ia berinisiatif melanjutkan pendidikan ke jenjang S-1 dan lulus pada 2004.

Dewi memanfaatkan bantuan sertifikasi dari pemerintah untuk meningkatkan kapasitas diri melalui pendidikan. "Saya pertama kali menjadi guru waktu itu belum sarjana. Saya pengangkatan dari SPG Negeri II Bandung, kemudian saya ikut kuliah S-1 jurusan bahasa di STKIP Siliwangi," ucap dia.

Tak puas hanya meraih gelar sarjana, Dewi melanjutkan kuliah S-2 Manajemen Pendidikan di salah satu universitas swasta di Jakarta dan lulus pada 2007. Lima tahun kemudian, Dewi kembali melanjutkan S-3 program studi Administrasi Pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung 2012.

Seiring tingkat pendidikan, kareir Dewi pun ikut menanjak. Berawal dari guru berprestasi tahun 2007, ia dipromosikan menjadi kepala sekolah melalui serangkaian tes kecakapan pada 2008. Satu windu menjadi kepala sekolah, pada 2016 ia kembali menjadi guru dan ditempatkan di SDN Kalibaru II Medan Satria.

Ibu dua anak ini lulus jenjang doktoral program studi Administrasi Pendidikan UPI Bandung pada November 2016. Ia menyelesaikan sebuah disertasi tentang pengaruh kompetensi, kompensasi, motivasi, dan komitmen terhadap kinerja kepala sekolah SD negeri di Kota Bekasi.

Dewi memaparkan, disertasi tersebut meneliti pengaruh kompetensi kepala sekolah dalam mewujudkan sekolah bermutu. Ia juga membahas kompensasi bagi kepala sekolah yang berhasil meningkatkan sekolah menjadi sekolah bermutu serta motivasi dan komitmennya terhadap peningkatan mutu sekolah dasar negeri di Kota Bekasi.

Dewi mengharapkan, dengan disertasi ini kepala sekolah SD Negeri di Kota Bekasi bisa menghasilkan sekolah-sekolah yang berkualitas. ''Yang golnya, peningkatan kualitas siswa atau peserta didik," ucap dia.

Dewi pernah meraih penghargaan sebagai kepala sekolah berprestasi tingkat Kota Bekasi pada 2010 dan 2012 serta nominasi lima besar kepala sekolah berprestasi di tingkat Provinsi Jawa Barat.

Kedua putra-putrinya menjadi salah satu alasan dan motivasi Dewi menempuh pendidikan sampai jenjang S-3. Ia ingin memotivasi anak-anaknya untuk merengkuh pendidikan setinggi-tingginya.

Hal itu terbukti. Seperti yang Dewi tuturkan, putri sulungnya, Shella Audini, mendapatkan beasiswa kuliah di Universitas Rennes II Prancis, sedangkan si bungsu kuliah di Fakultas Perikanan Universitas Padjadjaran Bandung. "Suami sangat mendukung saya. Memang, saya terlahir dari keluarga guru, sehingga keluarga saya, adik-adik saya, semua terus lanjut sekolahnya," tutur perempuan yang gemar traveling, membaca, dan menyanyi ini.

Bersama keluarga, Dewi kini tinggal di Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Dewi mengajak kaum perempuan supaya jangan pernah puas dalam menuntut ilmu.

Menurut Dewi, seorang ibu harus cerdas karena anak cerdas terlahir dari ibu yang cerdas. Ibu mana pun, tutur dia, tidak memandang status sosial ekonomi, baik pendidikan formal maupun nonformal harus punya talenta agar anak-anak ke depan menjadi anak-anak yang percaya diri dalam mengarungi kehidupan. "Itu membutuhkan ibu-ibu yang berkualitas."  Oleh Kabul Astuti.

Baca juga : 



Sekian INFO BERITA PENDIDIKAN yang kami lansir dari republika semoga bermanfaat jangan lupa LIKE FANS PAGE dan silahkan di SHARE Terima kasih atas kunjungan anda.....